LOMBA ANTAR KOMISI MEMPEREBUTKAN TROPHY BERGILIR "PETRA CUP"
GKMI Ebenhaezer
Jumat, 03 Desember 2010
Setelah
tahun lalu Komisi Pria PETRA dengan sukses menggelar acara ”Quis Petra”,
memperebutkan trophy bergilir Petra antar Komisi yang dimenangkan oleh Komisi
Anak Sangkakala, kembali pada tahun ini dengan ”heboh” acara senada di gelar
memperebutkan ”Trophy Bergilir” tersebut dan ragam hadiah menarik. Acara yang
ditujukan bagi komisi – komisi di GKMI Ebenhaezer kali ini diikuti lengkap 11
komisi dengan masing – masing komisi mengirim utusan 5 orang. Bp.Rudy Kurniawan
selaku ketua Komisi Pria PETRA menyatakan bahwa tujuan utama acara ini bukanlah
perebutan kejuaraan atau saling mengalahkan, melainkan sebagai ajang untuk
membangun kebersamaan sesuai dengan visi gereja yaitu mewujudkan ”Gereja
sebagai Keluarga Allah yang Dewasa dan Bertumbuh dalam Segala Hal ke Arah
Kristus”. Untuk itu, selain sportifitas juga diutamakan tekad hati
membangun kesehatian dan sukacita bersama.
Perlombaan kali ini memang jauh berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu penekanan utama pada aspek kognitif dengan ”ujian” pengetahuan seputar Alkitab, GKMI Ebenhaezer dan pengetahuan umum, untuk kali ini justru suasana akrab penuh canda dan tawa di kemas dalam bentuk perlombaan yang rekreatif.
Perlombaan kali ini memang jauh berbeda dengan tahun lalu. Jika tahun lalu penekanan utama pada aspek kognitif dengan ”ujian” pengetahuan seputar Alkitab, GKMI Ebenhaezer dan pengetahuan umum, untuk kali ini justru suasana akrab penuh canda dan tawa di kemas dalam bentuk perlombaan yang rekreatif.
Pada
sesi I, lomba yang digelar adalah ”Lomba – Mencoblos – Bunga Pinus”
dipimpin oleh Bp.Rudy Kurniawan. Lomba ini terkait erat dengan salah
satu proyek Komisi Pria PETRA yang masih berjalan, yaitu pembuatan pohon Natal
raksasa (+ 5,5 meter) dari bahan bunga pinus. Tujuan sesi ini selain
membangun kekompakan juga menguji kemampuan prediksi, bahwa dalam waktu yang
ditentukan berapa banyak bunga pinus yang mampu ”di coblos” dengan tusuk gigi
menjadi ”Pohon Natal Mini” seukuran Jempol kaki. Sebagian besar peserta cukup
tepat memprediksi kemampuan, namun ada juga komisi yang ”kejeglong”,
karena mengambil terlalu banyak namun tak mampu menyelesaikannya. Akibatnya,
jangankan mendapat nilai, justru malah hasil kerja menjadi sia-sia karena
nilainya dikurangi. Hidup ini memang penuh prediksi, karena itu dibutuhkan
kecermatan, ketepatan dan keberanian.
Sesi ke
2, bersifat asah otak ringan dengan mengisi ”Teka-Teki Silang” beregu.
Materi yang disediakan oleh Sdr. Didiet ini memang ringan-ringan berat. Meski
pertanyaan ringan, namun kadang-kadang terjadi jebakan yang tak terduga.
Misalnya perbedaan negeri ”UR” (asal Abraham) dan ”US” (Asal Ayub). Waktu yang
terbatas juga membuat peserta jadi ”kemrungsung” sehingga kadang terjadi
salah tulis karena tidaks esuai jumlah kotak yang tersedia.
Sesi ke-3 lebih menekankan tawa dan kerjasama. Acara yang
dipandu oleh Bp.Pujiono ini menuntut kepatuhan peserta atas komando pimpinan,
kesabaran dan ketekunan. Bentuknya sederhana, 3-4 peserta diikat dengan tali
dan harus menghadap bertolak belakang, sementara di ujung tali-tali tersebut
terdapat satu paku besar yang harus dimasukkan ke botol. Karena mereka tidak
dapat melihat paku tersebut, maka mereka harus patuh pada perintah ”komandan”
untuk bergeser, jongkok, maju atau mundur. Alhasil ”Lomba Memasukkan Paku”
ini menuai tawa karena memang tidak mudah menyatukan gerak dan tujuan. Namun
inilah inti dari permainan, yaitu jika kerjasama terjalin dan jemaat patuh pada
komitmen dan pimpinan maka hasil yang baik akan diperoleh.
Sesi
terakhir merupakan sesi tantangan untuk membalik posisi dari yang kalah menjadi
pemenang. Nilai yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung, antara 300 s/d 2000,
tidak ada pengurangan nilai jika salah menjawab. Yang dibutuhkan adalah
keberanian dan kecermatan. Acara yang dipersiapkan oleh Bp.Daniel Kurniawan
dengan memanfaatkan multi media dan dipandu oleh Bp.Abiezer Agus ini berupa ”Lomba
Tebak Wajah”. Secara bertahap di screen LCD ditampilkan potongan wajah dan
kelompok peserta diminta menebak. Potongan itu makin lama makin lebar dan
jelas, sehingga makin mudah di tebak. Namun pada tahap awal, jemaat akan sulit
menebak karena hanya sebagian kecil dari wajah yang dinampakkan. Satu hal yang
membuat peserta penasaran adalah karena gambar tersebut adalah gambar jemaat
GKMI Ebenhaezer yang nota-bene-nya hampir setiap waktu mereka jumpai. Bukan
foto asing dan bukan foto artis, namun uniknya jemaat tidak semudah itu
menebaknya. Hal ini karena Bp.Daniel Kurniawan dengan sengaja menutup
bagian-bagian tertentu yang menjadi ciri khas jemaat tersebut, seperti mata,
model rambut dll. Yang unik, bahkan ada jemaat yang tidak menduga bahwa itu
adalah foto dirinya sendiri bahkan suaminyapun salah menebak. Tujuan yang
dibangun melalui lomba ini adalah membangun pengenalan yang baik dalam
kebersamaan sebagai keluarga di GKMI Ebenhaezer. Hanya melalui kedekatan,
kebersamaan, relasi yang baik maka pengenalanpun akan terbangun dengan baik.
Pada akhirnya, acara yang dimulai Pk.18.00 inipun diakhir dengan sukacita pada Pk.20.30, dengan hasil :
Juara
I kembali di rebut Komisi Anak ”SANGKAKALA”,
Juara
II Komisi Kematian ”CALVARY”, dan
Juara
III Komisi Kesaksian ”RHEMA”
Memoar of December
03, 2010
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
@
Pindahan dari blog Nuansa Iman GKMI Ebenhaezer,
tgl.6
Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar