Minggu, 07 Juni 2015

LIVING WATER - Pohon Natal Air GKMI EBENHAEZER Tahun 2013


AIR HIDUP pada POHON KEHIDUPAN

Semenjak manusia jatuh dalam dosa karena pelanggaran atas perintah Tuhan dengan memakan buah dari “Pohon Pengetahuan yang baik dan jahat”, maka Allah menutup akses ke “Pohon Kehidupan” yang dapat membawa pada hidup kekal. Manusia di halau dari Taman Eden dan “Pohon Kehidupan” di jaga dengan ketat.

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." (Kej 3:22). Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. (Kej 3:24)

Namun kelahiran Yesus membuka kembali akses itu dan memberi kemungkinan bagi manusia untuk menikmati “buah-nya” dan memiliki hidup yang kekal.


Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wahyu 2:7)  Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (Wahyu 22:14)

Memiliki hidup kekal berarti diam bersama-sama dengan Allah dalam kemuliaan-Nya di surga, dan ini merupakan dambaan manusia.

Kehidupan yang kekal berasal dari Allah. Dan sejak Perjanjian lama, Allah sudah memperkenalkan diri-Nya sebagai “Sumber Air Hidup”
Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.  (Yer 2:13) 

Pernyataan ini kembali di ulang oleh Yesus Kristus, selaku Allah yang menjadi manusia. Tuhan Yesus pernah berkata kepada seorang perempuan Samaria :

Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (Yoh 4:10)

Tuhan Yesus bahkan menegaskan nilai kekekalan dari “Air hidup” itu :
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yoh 4:13-14)

Dengan demikian, Tuhan Yesus yang lahir bukan hanya “Terang” yang menerangi dunia melainkan juga “Air Hidup” yang memberikan kepuasan, kedamaian bahkan hidup kekal sebagaimana yang Ia janjikan kelak melalui Pohon Kehidupan.

Perenungan akan kebenaran ini membawa ide bagi jemaat GKMI Ebenhaezer untuk kembali memunculkan Pohon Natal Air sebagaimana yang telah dibuat pada tahun 2011.

Filosofi dasar Pohon Natal Air ini adalah :
1.     Pohon Natal, sebagai salah satu simbol perayaan natal yang telah umum di terima oleh dunia. Dengan demikian Pohon natal yang didirikan ini akan menjadi kesaksian perayaan jemaat Tuhan atas hari raya Natal.

2.     Pohon Natal & Air , menjadi perpaduan simbolik dari “Pohon kehidupan” dan “Air hidup” yang di rindukan oleh umat manusia dan hal itu menjadi realita yang memungkinkan melalui kelahiran Tuhan Yesus. Hidup kekal tidak lagi mimpi kosong, karena Tuhan Yesus membuka akses itu melalui diri-Nya.
3.     Air yang mengalir dari atas ke bawah menyiratkan makna Allah yang turun menjadi manusia pada diri Tuhan Yesus, sekaligus alasan utama kedatangan-Nya, yaitu karena Kasih. Kasih-Nya mengalir dari Atas, makin meluas ke bawah menjangkau seluruh umat manusia.
4.     Terang, menyatakan makna Kristus sebagai Terang Dunia

5.     Bintang di puncak Pohon menunjukkan makna Yesus sebagai Bintang sejati sebagaimana di nubuatkan dalam Alkitab, penerang dalam kegelapan malam




Tidak ada perbedaan yang spesifik antara pohon Natal 2013 dan 2011, kecuali bahwa materinya lebih di sempurnakan dan lebih kuat. Bahan plastik di ganti dengan yang lebih tebal; dan bahan ring bambu di ganti dengan ring besi. Menurut rencana, Pohon natal ini juga sudah “dipesan” untuk dipasang di Pendapa Kabupaten Pati pada saat Perayaan natal Umat Kristen se-Kabupaten.

Sejak pembuatannya, beberapa stasiun TV dan wartawan sudah berdatangan dan meliputnya, karena mereka sudah mengenal “tradisi” GKMI Ebenhaezer terkait dengan Pohon natal raksasa yang indah, besar, tinggi dan unik ini. Tercatat yang sudah menayangkan Pohon Natal dan wawancara adalah TV-TV lokal seperti TV Borobudur, Semarang TV, TV Kartika, TV Simpang , juga beberapa TV nasional seperti RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV dan AN TV.
 
Wartawan yang sudah hadir untuk meliput adalah harian Suara Merdeka dan Jawa Pos.

Dalam Perayaan natal GKMI Ebenhaezer, 25 Desember 2013, GKMI Ebenhaezer dikunjungi oleh Bp. Bupati Haryanto dan Bp.Kapolres Baharuddin beserta staf pemerintah dalam jumlah yang cukup banyak. Setelah beramah tamah, rombongan pejabat tinggi kabupaten Pati inipun berkesempatan foto bersama di dekat Pohon natal “Air Hidup” bersama Pdt, Pengurus, jemaat dan sinterklas.



 "Hitherto the Lord has helped us."
Memoar of December, 2013
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw


@ Pindahan dari blog Nuansa Iman GKMI Ebenhaezer, tgl.6 Juni 2015



Tidak ada komentar:

Posting Komentar