AIR HIDUP

Semenjak manusia jatuh dalam
dosa karena pelanggaran atas perintah Tuhan dengan memakan buah dari “Pohon
Pengetahuan yang baik dan jahat”, maka Allah menutup akses ke “Pohon Kehidupan”
yang dapat membawa pada hidup kekal. Manusia di halau dari Taman Eden dan
“Pohon Kehidupan” di jaga dengan ketat.

Namun kelahiran Yesus membuka kembali
akses itu dan memberi kemungkinan bagi manusia untuk menikmati “buah-nya” dan
memiliki hidup yang kekal.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan
yang ada di Taman Firdaus Allah." (Wahyu 2:7) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya.
Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui
pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (Wahyu 22:14)
Memiliki hidup
kekal berarti diam bersama-sama dengan Allah dalam kemuliaan-Nya di surga, dan
ini merupakan dambaan manusia.
Kehidupan yang
kekal berasal dari Allah. Dan sejak Perjanjian lama, Allah sudah memperkenalkan
diri-Nya sebagai “Sumber Air Hidup”
Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku,
sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam
yang bocor, yang tidak dapat menahan air.
(Yer 2:13)
Pernyataan ini
kembali di ulang oleh Yesus Kristus, selaku Allah yang menjadi manusia. Tuhan
Yesus pernah berkata kepada seorang perempuan Samaria :
Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia
Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau
telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
(Yoh 4:10)
Tuhan Yesus bahkan
menegaskan nilai kekekalan dari “Air hidup” itu :
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal." (Yoh 4:13-14)
Dengan demikian, Tuhan Yesus
yang lahir bukan hanya “Terang” yang menerangi dunia melainkan juga “Air Hidup”
yang memberikan kepuasan, kedamaian bahkan hidup kekal sebagaimana yang Ia
janjikan kelak melalui Pohon Kehidupan.
Perenungan akan kebenaran ini
membawa ide bagi jemaat GKMI Ebenhaezer untuk kembali memunculkan Pohon Natal
Air sebagaimana yang telah dibuat pada tahun 2011.
Filosofi
dasar Pohon Natal Air ini adalah :
1.
Pohon Natal, sebagai salah satu simbol perayaan
natal yang telah umum di terima oleh dunia. Dengan demikian Pohon natal yang
didirikan ini akan menjadi kesaksian perayaan jemaat Tuhan atas hari raya
Natal.
2.
Pohon Natal & Air , menjadi perpaduan
simbolik dari “Pohon kehidupan” dan “Air hidup” yang di rindukan oleh umat
manusia dan hal itu menjadi realita yang memungkinkan melalui kelahiran Tuhan
Yesus. Hidup kekal tidak lagi mimpi kosong, karena Tuhan Yesus membuka akses
itu melalui diri-Nya.
3.
Air yang mengalir dari atas ke bawah menyiratkan
makna Allah yang turun menjadi manusia pada diri Tuhan Yesus, sekaligus alasan
utama kedatangan-Nya, yaitu karena Kasih. Kasih-Nya mengalir dari Atas, makin
meluas ke bawah menjangkau seluruh umat manusia.
4.
Terang, menyatakan makna Kristus sebagai Terang
Dunia
5.
Bintang di puncak Pohon menunjukkan makna Yesus
sebagai Bintang sejati sebagaimana di nubuatkan dalam Alkitab, penerang dalam
kegelapan malam


Wartawan yang sudah hadir untuk
meliput adalah harian Suara Merdeka dan Jawa Pos.

"Hitherto the Lord has helped
us."
Memoar of December, 2013
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
@
Pindahan dari blog Nuansa Iman GKMI Ebenhaezer,
tgl.6
Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar