POHON NATAL KREASI GKMI EBENHAEZER MENJADI
OBYEK WISATA KOTA PATI.
Bermula dari kebersamaan dalam mempersiapkan Masa
Raya Natal 2009 di GKMI Surabaya cabang Ebenhaezer Pati, terbersitlah ide dari
Ketua Panitia Natal, Bp.Abiezer Agus Santoso untuk menciptakan sebuah simbol
kerjasama dan kekompakan. Ide ini kemudian terealisir dengan membuat kolam air
mancur bermandikan cahaya, tempat bakaran jagung/roti sepanjang 16 meter dan
sebuah pohon Natal setinggi 4 meter.
Ide unik ini di dukung oleh segenap jemaat GKMI
Ebenhaezer, sehingga seluruh pembuatannya di kerjakan bersama-sama di sela-sela
persiapan Natal dan dalam suasana yang santai penuh canda tawa. Tidak nampak
kebosanan maupun kelelahan, sekalipun memakan waktu total selama 3 minggu
sebelum tiba waktunya bagi rangkaian perayaan Natal yang diawali oleh Komisi
Anak ”Sangkakala” pada tanggal 20 Desember 2009
Salah satu kreasi yang cukup membanggakan adalah
Pohon Natal yang berangka besi dan berbalut rajutan tali rafia berwarna hijau.
Pohon Natal setinggi 4 meter dengan diameter dasar 2 meter ini menghabiskan
tali rafia sebanyak 15 Kg. Berhiaskan pita-pita sederhana dengan bintang emas
pada ujung pohon menjadikan pohon Natal ini nampak lebih indah, terlebih ketika
hiasan tersebut dipadu dengan untaian lampu hias dan lampu sorot warna hijau,
Pohon Natal inipun menjadi semakin menarik perhatian. Tidak heran jika jemaat
yang hadir enggan menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto bersama keluarga di
sekitar Pohon Natal. Suasana menjadi lebih mencitrakan nuansa Natal ketika
tampil sosok sinterklas berjubah merah yang ramah dan bersedia mendampingi
jemaat/anak-anak/tamu yang ingin mengabadikan moment tersebut.
Pada mulanya Pohon Natal ini dipasang di halaman
dalam GKMI Ebenhaezer untuk kalangan intern, namun dengan mempertimbangkan
beberapa usulan untuk berbagi sukacita dengan masyarakat kota Pati sekaligus
sebagai kesaksian akan sukacita Natal, maka Pohon Natal yang mudah
dipindah-pindah ini kemudian ditempatkan di tepi jalan Raya Pati – Surabaya,
disamping papan Nama GKMI Ebenhaezer, di Jln.Pemuda 333 Pati. Kendaraan yang
melintas dan para pejalan kaki tertarik menyaksikan suasana Natal yang
dipancarkan Pohon Natal ini, sehingga ada beberapa orang yang berhenti untuk
menyaksikan lebih dekat. Bahkan aparat keamanan yang siaga untuk pengamanan
Natalpun meluangkan waktu untuk berfoto bersama Pohon Natal dan sinterklas.
Pesan moral yang di usung melalui pohon Natal ini
adalah nilai kebersamaan, kerjasama dan sukacita umat Kristen atas kelahiran
Kristus, yang dapat diejawantahkan dalam keindahan dan perayaan tanpa harus
menelan banyak biaya. Bukankah Natal sebenarnya menyiratkan sukacita di tengah
kesederhanaan ?. Selain itu, dalam refleksi informal dengan beberapa pelayan
Tuhan yang hadir melayani di GKMI Ebenhaezer, Bp.Daniel Kurniawan selaku hamba
Tuhan memunculkan harapan baru akan kelestarian lingkungan. Banyak gereja yang
merayakan Natal tidak cukup dengan pohon natal imitasi. Mereka menebang
pohon-pohon cemara hidup yang besar dan dipajang sebagai pohon Natal, namun
sesudah itu terbuang dengan sia-sia. Hal ini patut disayangkan, karena
kenyataannya, gerejapun bisa menghadirkan Pohon Natal ”raksasa” dengan
mengembangkan kreasi sendiri. Dan inipun tidak mengurangi sukacita dan makna
Natal.
Pohon Natal istimewa yang menyiratkan semangat
kebersamaan ini rupanya tidak berhenti hanya di sekitar lokasi GKMI Ebenhaezer
saja, karena pada tgl. 8 Januari 2010, Pohon ini terpajang dengan megahnya di
halaman pendopo kabupaten Pati saat diadakan Perayaan Natal bersama Kristen
Katolik se-Kabupaten Pati. Ribuan jemaat dari berbagai gereja yang hadir
meluangkan waktu untuk mengitari pohon Natal ini dan mengabadikannya sebagai
kenangan Natal yang menarik di tahun 2009. Seorang Wartawan Harian Suara
Merdeka menangkap keunikan ini dan meliputnya di bawah tajuk ”Taman Pendapa
Jadi Objek Wisata Natal” (Suara Merdeka,
14 Januari 2010) dengan liputan khusus tentang Pohon Natal kreasi GKMI
Ebenhaezer.
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
@ Pindahan dari blog Nuansa Iman GKMI Ebenhaezer, tgl.5 Juni 2015